Pada kurikulum 2022 atau yang dikenal kurikulum prototipe ini
terdapat beberapa perubahan khususnya pada lingkup pembelajaran. Beberapa
diantaranya seperti tidak adanya KI KD, tidak ada KKM, perubahan beban waktu
belajar dan materi pembelajaran difokuskan menjadi materi esensial. Perubahan
lainnya dalam lingkup pembelajaran adalah guru tidak diwajibkan membuat RPP.
Dalam kurikulum 2022, guru tidak diwajibkan membuat RPP namun guru harus
membuat modul ajar.
Modul Ajar bisa dianggap seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), namun dilengkapi dengan berbagai materi
pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan
pembelajaran dicapai siswa.
Konsep Modul Ajar
Agar tidak terjadi kesalapahaman, guru perlu mengetahui konsep
modul ajar. Berikut ini konsep Modul Ajar antara lain:
1.
Modul ajar adalah
sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang
secara sistematis dan menarik.
2.
Modul ajar merupakan
implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
3.
Modul ajar disusun
sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa
yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan
jangka panjang.
4.
Guru perlu memahami
konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
Prinsip-prinsip Penyusunan Modul Ajar
Dalam menyusun modul ajar agar efektif dan efesien perlu untuk
mengetahui prinsip-prinsip penyusunan Modul Ajar. Prinsip-prinsip penyusunan
perlu memperhatikan pendekatan melalui tahap perkembangan dan perlu
memperhitungkan beberapa hal diantaranya
1.
Karakteristik,
kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
2.
Perbedaan tingkat
pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi
di setiap fase.
3.
Melihat dari sudut
pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
4.
Bahwa belajar harus
berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut
adalah penting dan saling berhubungan.
5.
Tingkat kematangan
setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh
seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
Kriteria dalam penyusunan Modul Ajar
Dalam penyusunan modul ajar juga perlu memperhatikan kriteria
berikut ini, agar modul ajar sesuai standar atau tidak menyeleweng dari
lainnya.
1.
Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar dan lintas disiplin.
2.
Menarik, Bermakna,
dan Menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar, berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3.
Relevan dan
konseptual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan
tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.
Komponen-Komponen Penyusunan dan Pengembangan Modul Ajar
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan
modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta
didik. Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang
menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar
bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.
Tidak semua komponen wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik
di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam
modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta
didik.
1. Informasi Umum
1.
Identitas penulis
modul
2.
Kompetensi awal
3.
Profil Pelajar
Pancasila
4.
Sarana dan prasarana
5.
Target peserta didik
2. Komponen Inti
1.
Tujuan pembelajaran
2.
Pemahaman permakna
3.
Pertanyaan pemantik
4.
Kegiatan pembelajaran
5.
Asesmen
6.
Pengayaan dan
remedial
7.
Refleksi peserta
didik dan guru.
3. Komponen lampiran
1.
Lembar Kerja Peserta
Didik
2.
Bahan bacan guru dan
peserta didik
3.
Glosarium
4.
Daftar pustaka
Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan Modul Ajar
Untuk membuat Modul Ajar, guru perlu mempersiapkan apa saja yang
perlu dilakukan dalam penyusunan modul ajar dengan mengikuti beberapa langkah
dalam penyusunan modul ajar. Setelah itu, guru mengikuti cara atau strategi
dalam pengembangan modul ajar dengan memilih salah satu cara yang dapat diikuti
oleh pendidik.
1. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Modul Ajar (Perencanaan)
Langkah-langkah dalam penyusunan Modul Ajar berisi mengenai
perencanaan atau persiapaan yang perlu dilakukan guru saat akan membuat modul
ajar. Berikut ini Enam langkah-langkah/prosedur yang harus
ditempuh dalam penyusunan Modul Ajar antara lain:
a. Analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik dan satuan
pendidikan
Guru perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik
berdasarkan latar belakang serta sarana dan prasarana sekolah.
Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan kemampuan dan kreatifitas guru.
b. Identifikasi dan tentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling
memungkinkan untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
c. Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan
menjadi Modul Ajar
Guru dapat memilih Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan oleh
sekolah atau mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran yang ada.
d. Susun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia
Selain komponen inti, guru dapat memilih komponen sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
e. Pelaksanaan pembelajaran
Guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Modul Ajar yang
telah disusun.
f. Tindak lanjut
Setelah guru melakukan pembelajaran, guru melakukan evaluasi
efektifitas modul ajar dan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
2. Langkah-langkah Mengembangkan Modul Ajar (Pelaksanaan)
Sedangkan, langkah pengembangan modul ajar bertujuan untuk
memudahkan guru dalam proses pembuatan modul ajar setelah merencanakan atau
mempersiapkan apa saja ya perlu dilakukan dalam penyusunan modul ajar. Dalam
hal ini guru hanya perlu memilih salah satu cara atau strategi yang dianggap
mudah dan sesuai kebutuhan.
1. Cara atau Strategi Pertama
Langkah-langkah mengembangkan Modul Ajar
1.
Mengidentifikasi
tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi. Satu
Modul Ajar bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.
2.
Lakukan asesmen
diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.
3.
Tentukan teknik dan
instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen sumatif yang
akan dilakukan pada akhir lingkup materi.
4.
Tentukan periode
waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
5.
Tentukan teknik dan
instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.
6.
Buat rangkaian
kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
7.
Pastikan aktivitas
pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.
8.
Setiap kegiatan
dilengkapi dengan pemahaman, bermakna dan pertanyaan esensial yang menjadi
acuan.
9.
Persiapkan lembar
belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil
belajar peserta didik.
10.
Lampirkan instrumen
asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
2. Cara atau Strategi Kedua
1.
Menganalisis kondisi
dan kebutuhan peserta didik, pendidik, serta satuan Pendidikan
2.
Melakukan asesmen
diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik.
3.
Mengidentifikasi dan
menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai.
4.
Memilih tujuan
pembelajaran dari ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) berdasarkan CP (Capaian
Pembelajaran) yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.
5.
Merencanakan
jenis,teknik dan instrument asesmen.
6.
Menyusun modul ajar
berdasarkan komponen-komponen yang ditentukan.
7.
Pendidik dapat
menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
8.
Mengelaborasi
kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen esensial.
9.
Modul siap digunakan
10.
Evaluasi dan
Pengembangan Modul
Contoh-Contoh Modul Ajar
>> Contoh Modul Ajar 1 <<
>> Contoh Modul Ajar 2 <<
>> Contoh Modul Ajar 3 <<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar